Profil Desa Basin

Ketahui informasi secara rinci Desa Basin mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Basin

Tentang Kami

Desa Basin di Kebonarum, Klaten, kini menjadi destinasi wisata air yang berkembang pesat berkat pengelolaan Umbul Tirto Mulyono oleh BUMDes. Desa ini berhasil menyinergikan potensi pariwisata alaminya dengan sektor pertanian yang tetap produktif

  • Pengembangan Destinasi Wisata Unggulan

    Desa Basin sukses mentransformasikan Umbul Tirto Mulyono dari sumber air alami menjadi objek wisata yang dikelola secara profesional dan menjadi motor penggerak ekonomi baru.

  • Model Kemandirian Desa

    Melalui BUMDes Tirto Mulyono, desa ini menunjukkan kemampuan dalam mengelola aset secara mandiri, menciptakan lapangan kerja, dan menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang signifikan.

  • Basis Pertanian yang Kuat

    Di tengah geliat pariwisata, sektor pertanian tetap menjadi fondasi ekonomi masyarakat, didukung oleh kelimpahan sumber daya air yang menjamin produktivitas lahan sepanjang tahun.

XM Broker

Terletak di Kecamatan Kebonarum, sebuah wilayah yang dikenal sebagai "sabuk umbul" di Kabupaten Klaten, Desa Basin secara perlahan namun pasti menorehkan namanya di peta pariwisata lokal. Meskipun bertetangga dengan desa-desa yang lebih dulu populer dengan wisata airnya, Basin berhasil menemukan dan mengembangkan identitasnya sendiri melalui Umbul Tirto Mulyono. Objek wisata air alami ini merupakan representasi sempurna dari potensi desa yang berhasil digali dan dikelola secara profesional. Di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sumber mata air yang semula hanya menjadi penopang kehidupan agraris kini telah bertransformasi menjadi mesin ekonomi baru yang dinamis. Kisah Desa Basin ialah cerminan dari sebuah transformasi desa yang mampu menyeimbangkan warisan agrarisnya dengan peluang ekonomi modern dari sektor pariwisata.

Geografi dan Demografi Wilayah

Desa Basin secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Luas total wilayah desa ini tercatat sekitar 90,8 hektare atau 0,908 kilometer persegi. Sebagian besar dari bentang alamnya didominasi oleh lahan basah berupa persawahan yang subur, sebuah karakteristik yang sangat dipengaruhi oleh kelimpahan sumber daya air di kawasan tersebut. Lahan produktif ini menjadi tulang punggung aktivitas pertanian yang telah menghidupi masyarakatnya secara turun-temurun.Secara kewilayahan, Desa Basin berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi di sekitarnya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Gondang, yang juga dikenal dengan destinasi Umbul Pluneng. Di sisi timur, desa ini bersebelahan dengan Desa Jetis. Sementara itu, batas selatan Desa Basin ialah Desa Menden dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Ngrundul. Lokasinya yang strategis di antara desa-desa potensial lainnya menempatkan Basin dalam sebuah koridor pengembangan wilayah yang aktif di Kecamatan Kebonarum.Berdasarkan data kependudukan terakhir, Desa Basin dihuni oleh sekitar 2.650 jiwa. Dengan luas wilayah yang relatif tidak terlalu besar, tingkat kepadatan penduduknya diperkirakan mencapai 2.918 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Basin merupakan kawasan pemukiman yang cukup padat, dengan dinamika kependudukan yang terus berkembang. Struktur pemerintahan desa membawahi beberapa Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) yang menjadi unit pelayanan masyarakat terkecil.

Umbul Tirto Mulyono sebagai Pusat Perekonomian Baru

Daya tarik utama sekaligus motor penggerak ekonomi Desa Basin saat ini ialah Umbul Tirto Mulyono. Mata air alami yang jernih ini terletak di Dukuh Kroman dan telah dikembangkan menjadi sebuah objek wisata yang menarik ribuan pengunjung, terutama pada akhir pekan dan musim liburan. Keunikan Umbul Tirto Mulyono terletak pada suasananya yang masih sangat asri, dengan sumber mata air yang keluar tepat di bawah sebuah pohon beringin besar yang rindang, memberikan keteduhan alami bagi para pengunjung.Pengelolaan objek wisata ini sepenuhnya berada di tangan BUMDes Tirto Mulyono, sebuah lembaga ekonomi desa yang dibentuk untuk mengoptimalkan potensi lokal secara profesional. Di bawah manajemen BUMDes, kawasan umbul ditata dengan baik untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Terdapat beberapa kolam yang disesuaikan untuk berbagai usia, mulai dari kolam untuk anak-anak dengan kedalaman yang aman, kolam untuk dewasa, hingga kolam khusus untuk terapi ikan yang banyak diminati pengunjung untuk relaksasi.Kepala Desa Basin, Hapsoro, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan media lokal, menyatakan bahwa pengembangan Umbul Tirto Mulyono merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian desa. "Kami melihat potensi besar pada sumber air ini. Dengan dikelola melalui BUMDes, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan juga kembali ke kas desa untuk pembangunan," ujarnya.Keberhasilan pengelolaan ini terbukti dari dampak ekonomi yang dihasilkannya. Pertama, Umbul Tirto Mulyono mampu menciptakan lapangan kerja langsung bagi warga sekitar, mulai dari petugas tiket, juru parkir, penjaga kebersihan, hingga staf keamanan. Kedua, puluhan warung kuliner yang berdiri di sekitar kawasan wisata, yang seluruhnya dikelola oleh warga Desa Basin, turut merasakan manfaat ekonomi. Mereka menjual berbagai makanan dan minuman, mulai dari hidangan khas pedesaan hingga jajanan modern. Ketiga, pendapatan dari tiket masuk dan sewa fasilitas menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) yang signifikan, yang kemudian dialokasikan kembali untuk pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan desa dan program sosial lainnya.

Sektor Pertanian sebagai Fondasi yang Kokoh

Meskipun pariwisata telah menjadi primadona baru, Desa Basin tidak pernah meninggalkan sektor pertanian yang telah menjadi fondasi ekonominya selama berabad-abad. Justru sebaliknya, kelimpahan air dari Umbul Tirto Mulyono dan sumber-sumber air lainnya menjadi jaminan bagi keberlangsungan sektor agraris. Air yang melimpah dialirkan melalui sistem irigasi yang teratur ke petak-petak sawah milik warga, memastikan lahan mereka tetap produktif sepanjang tahun tanpa khawatir mengalami kekeringan.Kondisi ini memungkinkan para petani di Desa Basin untuk mencapai produktivitas panen padi yang sangat tinggi, sering kali hingga tiga kali dalam setahun. Padi menjadi komoditas utama yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan warga desa, tetapi juga dijual ke pasar yang lebih luas, memberikan kontribusi ekonomi yang stabil bagi keluarga petani. Sistem pertanian yang berjalan baik ini menjadi jaring pengaman ekonomi desa, memastikan bahwa kesejahteraan masyarakat tidak hanya bergantung pada satu sektor saja.Sinergi antara pariwisata dan pertanian terlihat jelas di Desa Basin. Sektor pariwisata yang ramai tidak mengganggu aktivitas pertanian. Bahkan, pemandangan hamparan sawah hijau yang subur di sekitar Umbul Tirto Mulyono menjadi daya tarik visual tambahan bagi para wisatawan, menciptakan lanskap pedesaan yang menenangkan. Keseimbangan ini menunjukkan model pembangunan desa yang bijaksana, di mana modernisasi melalui pariwisata dapat berjalan selaras dengan pelestarian sektor ekonomi tradisional yang menjadi warisan leluhur.

Tata Kelola Pemerintahan dan Dinamika Sosial

Keberhasilan Desa Basin dalam mengembangkan potensinya tidak lepas dari peran aktif pemerintah desa dan partisipasi masyarakat. Pemerintah Desa Basin, bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), berhasil menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi dan inovasi, terutama melalui pembentukan dan dukungan penuh terhadap BUMDes Tirto Mulyono. Keputusan untuk menyerahkan pengelolaan aset vital desa kepada sebuah badan usaha profesional merupakan langkah maju dalam tata kelola pemerintahan desa modern.Dinamika sosial masyarakat juga mengalami perubahan positif seiring dengan berkembangnya pariwisata. Keterlibatan aktif warga dalam berbagai aspek operasional wisata menumbuhkan rasa memiliki yang kuat terhadap Umbul Tirto Mulyono. Selain itu, organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna sering kali dilibatkan dalam penyelenggaraan acara-acara khusus, misalnya saat tradisi Padusan menjelang bulan Ramadan.Tradisi Padusan menjadi salah satu puncak keramaian di Umbul Tirto Mulyono. Ribuan orang dari Klaten dan sekitarnya akan memadati umbul untuk melakukan ritual membersihkan diri. Momen ini menjadi ajang di mana nilai-nilai budaya dan spiritual bertemu dengan aktivitas ekonomi. Bagi Desa Basin, Padusan bukan hanya sebuah tradisi yang harus dilestarikan, tetapi juga sebuah peluang untuk semakin memperkenalkan pesona Umbul Tirto Mulyono kepada khalayak yang lebih luas. Melalui harmonisasi antara inovasi ekonomi, kekuatan tradisi agraris, dan partisipasi sosial, Desa Basin terus bergerak maju sebagai salah satu desa berdaya di Kabupaten Klaten.